Minggu, 19 September 2010

Pemeriksaan MIkrobiologis



PEMERIKSAAN PEWARNAAN BTA DAN PERWARNAAN GRAM

CARA PEWARNAAN BTA

1. Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke atas.

2. Letakkan sediaan pada objek glass.

3. Fiksasi objek glass.

4. Tuangkan tetes demi tetes Karbol Fuchsin (pewarna untuk basil tahan asam) kering anginkan 1 menit.

5. Panaskan diatas air mendidih selama 5 menit dgn suhu 60º-90º C atau agar lebih cepat dengan suhu yang lebih tinggi dengan memperhatikan sediaan pada objek glass tidak ikut menguap.

6. Dinginkan selama 5 menit.

7. Cuci dengan air mengalir.

8. Tuangkan asam alcohol 3% (dekolorisasi : peluntur) tetes demi tetes diatas objek glass sampai warna merah fuchsin hilang.

9. Cuci dengan air mengalir.

10. Tuangkan larutan methylen blue 0,3 % (pewarna gram +) diamkan selama 10-20 detik atau selama 1 menit.

11. Cuci dengan air mengalir.

12. Keringkan pada suhu kamar.

13. Teteskan minyak emersi.

14. Amati dibawah mikroskop.

Interpretasi Hasil Pewarnaan BTA (Basil Tahan Asam)

1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang : -

2. Ditemukan 1-9 BTA/ 100 lapang pandang : jumlah kuman yang ditemukan

3. Ditemukan 10-99 BTA/100 lapang pandang : +

4. Ditemukan 1-10 BTA/ 1 lapang pandang (min : 50 lapang pandang) : ++

5. Ditemukan >10 BTA/ 1 lapang pandang (min : 50 lapang pandang): +++

Ket:

1 lapang pandang : dengan 1 wilayah gambar pengamatan dengan mikroskop tanpa pergeseran

100 lapang pandang : dengan 100 wilayah gambar pengamatan dengan mikroskop dengan 100X pergeseran

CARA PEWARNAAN GRAM

1. Persiapkan sediaan

2. Ambil sediaan dengan menggunakan jarum ose (yang dipanaskan ujung kawatnya)

3. Sediaan ditaruh atas objek glass

4. Fiksasi objek glass

5. Tuangkan tetes demi tetes Kristal Ungu 0,5% (pewarna gram +) biarkan tergenang sampai 1 menit, kering anginkan

6. Tuangkan tetes demi tetes Kalium Iodida 1% (Zat mordan : Perekat warna) biarkan tergenang sampai 1 menit, kering anginkan, cuci air mengalir

7. Tuangkan tetes demi tetes Alkohol Aseton 96% (Dekolorisasi : peluntur) biarkan tergenang sampai 1 menit, kering anginkan, cuci air mengalir dengan posisi ditegakan

8. Tuangkan tetes demi tetes Safranin 1 %/Fuchsin Lindi 0,35% (Pewarna Gram -) biarkan tergenang sampai 1 menit, kering anginkan, cuci air mengalir dengan posisi ditegakan

9. Tuangkan minyak imersi dan amati dengan mikroskop.

Fungsi Fiksasi

· Membuka pori-pori lapisan lipid mikroba /bakteri

· Melekatkan bakteri/mikroba pada objek glass

· Mematikan kuman atau mikroba tanpa merusak struk tur

· Memperjelas pengamatan di bawah mikroskop

Fungsi Mencuci dengan air mengalir

· Menutup kembali pori-pori lapisan lipid mikroba

· Membersihkan sisa pewarnaan

Pertanyaan

1. Mengapa perlu pemanasan dengan air mendidih?

2. Mengapa warna latar berwarna biru?

3. Perbedaan antara gram + dan -?

4. Bagaimana cara selain cara fisis pendinginan air mengalir untuk menutup pori-pori mikroba?

Jawaban

1. Untuk membuka pori-pori lapisan lipid mikroba, sehingga sel BTA dapat terwarnai karena sel BTA (dilapisi lipid yang tebal) sehingga sulit karbol fuchsin merekat

2. Setelah proses dekolorisasi menyebabkan pelunturan lipid pada sediaan objek glass, kemudian di lakukan proses pewarnaan dengan metilen blue untuk pewarnaan gram + (karena sudah tak tertutup lipid lagi) warna latar menjadi biru (gram + akan mengikat warna methylen blue)

3. Gram +: Peptidoglikan tebal, warna biru atau ungu pada pengamatan dibawah mikroskop, Co/ Staphylococcus aureus, Streptococcus.

Gram-: Peptidoglikan tipis, warna merah pada pengamatan dibawah mikroskop, Co/ Pseudomonas aeruginosa, E. coli, Helicobacter pylori

4. Dengan cara kimiawi : Pemberian Lipoarabinogalaktan + HCL, agar setelah pemberian karbol fuchsin (pori-pori lapisan lipid menutup).

KARBOL FUCHSIN

1. air H2O

2. methylen blue

3. sediaan staphylococcus

4. jarum ose

mikroskop

1. jarum ose

2. sediaan Staphylococcus

3. Air H2O

4. Methilen blue

5. Perhidrol dengan lidi (alat untuk mengambil dahak mycobakterium)

6. korek

7. bulpen

8. Nampan

1. safranin

2. kristal ungu

1. kalium iodida

2. alkohol aseton

1. autoklaf

2. pinset

1. Minyak imersi

2. Bungkus sampel dahak TBC

3. semprotan alkohol

4. spiritus bunsen

5. perhidrol dengan lidi (sbg alat pengambil sampel)

6. korek

7. sampel dahak TBC

9. rak nampan warna biru

DAFTAR PUSTAKA

Praktikum Mikrobiologi FK UNSOED tanggal 18 september 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar